Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah Maha Suci Allah dengan segala rencananya.

Sunguh suatu hal yang mungkin tidak terfikir dan terduga sebelumnya saya akan segera membangun bahtera rumah tangga dengan dia 🥰.

Bagimana tidak, 11 tahun saya jauh dari rumah, jarang pulang kerumah,jarang saling sapa apabila bertemu, sebatas kenal dan dia cuek banget bestie.

Ditengah gempuran pertanyaan kapan nikah dari teman-teman kantor, teman profesi dan orangtua. Dimana di umur yang sekarang ini kata mereka merupakan waktu yang cukup ideal untuk berkeluarga, itu bukan perkara yang enteng. Oke lah Bismillah.

Dalam kurun waktu dimasa kuliah dan bekerja pernah beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita baik di kampus dan dikota tempat saya menimba ilmu dan bekerja namun semuanya kandas.

Beberapa saat menjomblo pada waktu itu di sore hari setiba pulang dari semarang sehabis asar ada wanita datang dengan senyum khas nya ke rumah untuk tarik tunai, kebetulan dirumah menyediakan jasa penarikan uang, transfer dan transaksi lainya. Singkat cerita terjadi diskusi singkat seputar proses transaksi yang lama karena sulit sinyal.

Dari diskusi singkat itu muncul benih rasa aneh wkwkwkwk.. Ah sudahlah mungkin dampak dari menjomblo. Dimalam harinya sebelum tidur seperti biasa terjadi obrolan santai dengan mamak (Ibu),, eee kebetulan atau apa ibu kok membahas tentang dia. Dengan segenap keteguhan hati bermodal tekat sekuat pondasi tiang-tiang pancang, sekeras beton K.600 dan  harapan setinggi gedung-gedung pencakar langit. Bismillah untuk mewujudkan hal baik tidak perlu banyak alasan yakin gas sat set ga pakai lama. Mak (panggilan saya ke ibu) pie nek Nanda dadi bojoku.? Cocok jawabanya. Yowes coba nek pas pethuk takoke yo! Soale aku sesuk mangkat semarang mbuh kapan balike neh. Siap dia menjawab.

Pucuk dicinta ulampun tiba. She Said Yes, 🥰

Ehhh ternyata bojoku cedak omah gais wkwkwkwkk… 🤪